PEMANIS BUATAN PADA MAKANAN/MINUMAN
A. Pengertian
aspartam
Bahan
pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan buatan yang ditambahkan pada
makanan dan minuman untuk menciptakan rasa manis. Suatu senyawa untuk dapat
digunakan sebagai pemanis jika larut dan stabil pada kisaran pH yang luas,
stabil pada kisaran suhu yang luas, mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai
side atau aftertaste dan murah, setidaknya tidak melebihi harga gula (sukrosa).
Senyawa yang mempunyai rasa manis strukturnya sangat beragam tetapi mempunyai
kemiripan sistem donor/akseptor proton (sistem AH/B) yang cocok dengan sistem
reseptor (AH/B) pada indera perasa manusia. Salah satunya adalah aspartame.
Aspartam
ditemukan pada tahun 1965 oleh James Schslatte sebagai hasil percobaan yang
gagal. Aspartam merupakan dipeptida yang dibuat dari hasil penggabungan asam
aspartat dan fenilalanina. Fenilalanina merupakan senyawa yang berfungsi
sebagai penghantar atau penyampai pesan pada sistem saraf otak.
Aspartam
atau metil ester dari L-aspartil-L-fenilalanin merupakan pemanis yang mempunyai
nilai kalori karena aspartam merupakan suatu dipeptida dengan kadar kemanisan yang
tinggi (200 kali sukrosa). Karena merupakan dipeptida, Asapartam mudah
terhidrolisis, mudah mengalami reaksi kimia yang biasa terjadi pada komponen
pangan lainnya dan mungkin terdegradasi oleh mikroba. Hal tersebut tentunya
merupakan limitasi penggunaan aspartam pada produk-produk pangan berkadar air
tinggi. Jika mengalami hidrolisis aspartam akan kehilangan rasa manisnya. Di
dalam makanan aspartam dapat mengalami kondensasi intramolukuler menghasilkan
diketo piperazin.
Rumus
kimia aspartame :
Aspartam
merupakan pemanis sintetis non-karbohidrat, aspartyl-phenylalanine-1-methyl
ester, atau merupakan bentuk metil ester dari dipeptida dua asam amino yaitu
asam amino asam aspartat dan asam amino essensial fenilalanina. Aspartam punya
kekuatan manis 160 hingga 220 kali lebih tinggi daripada gula sukrosa.
Aspartam
merupakan pemanis rendah kalori dengan kemanisan 200 kali kemanisan gula
(sukrosa), sehingga untuk mencapai titik kemanisan yang sama diperlukan aspartam
kurang dari satu persen sukrosa. Seperti banyak peptida lainnya, kandungan
energi aspartam sangat rendah yaitu sekitar 4 kCal (17 kJ) per gram untuk
menghasilkan rasa manis sehingga kontribusi kalorinya bisa diabaikan sehingga
menyebabkan aspartam sangat populer untuk menghindari kalori dari gula.
Keunggulan
aspartam yaitu mempunyai energi yang sangat rendah, mempunyai cita rasa manis
mirip gula, tanpa rasa pahit, tidak merusak gigi, menguatkan cita rasa
buah-buahan pada makanan dan minuman, dapat digunakan sebagai pemanis pada
makanan atau minuman pada penderita diabetes.
Penggunaan
aspartam ditujukan untuk mengurangi jumlah kalori gula dan biasanya dipakai
pada produk-produk diet atau untuk penderita dengan kebutuhan medis tertentu,
seperti diabetes. Aspartam dijual dengan nama dagang komersial seperti Equal,
Nutrasweet dan Canderel dan telah digunakan di hampir 6.000 produk makanan dan
minuman di seluruh dunia. Terutama digunakan di minuman soda dan permen.
Saat
ini aspartam telah ada dalam berbagai bentuk, seperti cair, granular,
enkapsulasi dan juga tepung. Dengan demikian, aspartam dapat digunakan dalam
berbagai bentuk dan jenis makanan maupun minuman. Bentuk enkapsulasi bersifat
tahan panas sehingga dapat digunakan untuk produk-produk yang memerlukan suhu
tinggi dalam pembuatannya. Meski dinyatakan aman, tetapi kontroversi
bahaya aspartam terus merebak. Hal ini
membuat pangsa pasarnya mulai berkurang direbut oleh pemanis lain yaitu
sukralosa.
Aspartam
adalah pemanis buatan yang tersusun dari 2 macam asam amino yaitu asam aspartat
dan fenilalanin. Ia ditemukan pada tahun 1965 oleh James Schslatte sebagai
hasil percobaan yang gagal. Asam aspartat dan fenilalanin sendiri merupakan
asam amino yang menyusun protein, khusus asam aspartat, ia juga merupakan
senyawa penghantar pada sistem saraf (neurotransmiter). Aspartam, dikenal juga
dengan kode E951, memiliki kadar kemanisan 200 kali daripada gula (sukrosa),
dan banyak dijumpai pada produk-produk minuman dan makanan/permen rendah kalori
atau sugar-free. Nama dagang aspartam sebagai pemanis buatan antara lain adalah
Equal, Nutrasweet dan Canderel.
Aspartam
masuk pasar Amerika sejak tahun 1981 dan di Inggris pada tahun 1982, setelah
kajian (review) mengenai keamanannya oleh Badan Pemerintah yang berwenang di
masing-masing negara. Sebelum disetujui oleh FDA (Food and Drug
Administration), semacam Badan POMnya Amerika, keamanan aspartam telah diuji
melalui lebih dari 100 kajian ilmiah, baik pada manusia maupun hewan uji.
Hingga saat ini, FDA belum mengubah keputusannya, dan menyetujui aspartam
sebagai pemanis buatan yang aman.
B. Keunggulan
aspartame
Seperti
banyak peptida lainnya, kandungan energi aspartam sangat rendah yaitu sekitar 4
kCal (17 kJ) per gram untuk menghasilkan rasa manis, sehingga kalorinya bisa
diabaikan sehingga menyebabkan aspartam sangat populer untuk menghindari kalori
dari gula. Keunggulan aspartam yaitu mempunyai energi yang sangat rendah,
mempunyai cita rasa manis mirip gula, tanpa rasa pahit, tidak merusak gigi,
menguatkan cita rasa buah-buahan pada makanan dan minuman, dapat digunakan
sebagai pemanis pada makanan atau minuman pada penderita diabetes.
Di
antara semua pemanis tidak berkalori, hanya aspartam yang mengalami
metabolisme. Tetapi proses pencernaan aspartam juga seperti proses pencernaan
protein lain. Aspartam akan dipecah menjadi komponen dasar, dan baik aspartam
maupun komponen dasarnya tidak akan terakumulasi dalam tubuh. Jadi, kembali ke
pertanyaan teman di atas, sebenarnya aspartam cukup aman dipakai, karena dia
dipakai dalam kadar yang sangat kecil (1% dari gula) dan akan dikeluarkan oleh
tubuh. Aspartam bahkan dinyatakan aman digunakan baik untuk penderita kencing
manis, wanita hamil, wanita menyusui, bahkan anak-anak.
Satu-satunya
kondisi yang dikontraindikasikan bagi aspartam adalah penyakit fenilketouria.
Apa maksudnya. Dalam keadaan normal, fenilalanina (salah satu komponen
aspartam) akan diubah menjadi tirosin dan dibuang dari tubuh. Pada orang yang
mengalami gangguan fenilketouria, terdapat gangguan dalam proses ini. Penyakit
ini diwariskan secara genetik, di mana tubuh tidak mampu menghasilkan enzim
pengolah asam amino fenilalanin, sehingga menyebabkan kadar fenilalanin yang
tinggi di dalam darah, yang berbahaya bagi tubuh. Timbunan fenilalanin dalam
darah dapat meracuni otak dan menyebabkan keterbelakangan mental. Karena itu,
aspartam dikontraindikasikan bagi penderita fenilketouria.
C. Batasan-batasan
yang di anjurkan
Seperti
halnya bahan tambahan makanan lainnya, ada dosis tertentu yang dapat diterima
penggunaannya, yang sering disebut sebagai Acceptable Daily Intake, atau ADI,
yaitu perkiraan jumlah bahan tambahan makanan yang dapat digunakan secara rutin
(setiap hari) dengan aman. Dalam hal aspartam, angka ADI-nya adalah 40 mg per
kg berat badan. Berarti sekitar 2800 mg untuk berat rata-rata orang Inggris
dewasa. Dan untuk anak-anak usia 3 tahun, angka ADI-nya berkisar 600 mg. Selama
belum melebihi dosis tersebut, keamanannya cukup terjaga.
D. Efek
samping aspartame
Banyak
berita-berita di internet yang menyebutkan bahwa aspartam menyebabkan
pengeringan sumsum tulang belakang dan Lupus, dan berbagai efek samping
lainnya. Itu semua tidak benar. Istilah pengeringan atau pengerasan sumsum
tulang belakang sendiri tidak dikenal dalam dunia medis. Apalagi dikatakan
dalam beberapa sumber di internet bahwa terjadi wabah, yang tentu ini kurang
masuk akal. Dalam hal Lupus, tak kurang Yayasan Lupus Amerika (Lupus Foundation
of America) juga membantah bahwa ada kaitan antara penggunaan aspartam dengan
Lupus. Tahun 2007, keamanan aspartam sempat dpertanyakan kembali ketika satu
tim peneliti dari Italia melaporkan bahwa aspartam dapat meningkatkan risiko
kanker. Namun demikian, setelah dikaji kembali oleh the European Food Safety
Authority (EFSA) dan FDA (Amerika), dinyatakan bahwa belum ada perubahan
rekomendasi mengenai keamanan aspartam karena data yang ada belum cukup
mendukung penemuan tersebut. Artinya, aspartam tetap aman digunakan. Infonya
juga bisa dilihat pada website resmi National Cancer Institute bahwa tidak ada hubungan antara kejadian
kanker dengan konsumsi aspartam. Selain itu, konsumsi minuman beraspartam kan
juga tidak setiap hari, dan dosis yang digunakan relatif kecil, sehingga efek
samping yang dikuatirkan sebenarnya tidak sering terjadi. Tentu ada respon
individual terhadap aspartam yang mungkin terjadi pada beberapa orang, tapi itu
tidak bisa digeneralisir.
E. Bahaya
Bagi penderita PKU
Di
antara semua pemanis tidak berkalori, hanya aspartam yang mengalami
metabolisme. Tetapi proses pencernaan aspartam juga seperti proses pencernaan
protein lain. Aspartam akan dipecah menjadi komponen dasar, dan baik aspartam
maupun komponen dasarnya tidak akan terakumulasi dalam tubuh.
Dalam
keadaan normal, fenilalanina diubah menjadi tirosina dan dibuang dari tubuh.
Gangguan dalam proses ini terjadi pada penyakit fenilketonuria atau
fenilalaninemia atau fenilpiruvat oligofrenia (PKU). Tubuh tidak mampu
menghasilkan enzim pengolah asam amino fenilalanina, sehingga menyebabkan kadar
fenilalanina yang tinggi di dalam darah, yang berbahaya bagi tubuh. PKU
menyebabkan fenilalanina tertimbun dalam darah sehingga mengganggu otak dan
dapat menimbulkan berbagai dampak berbahaya bagi tubuh manusia. Penyakit ini
dapat diturunkan secara genetik. Kedua
jenis asam amino ini secara alamiah terkandung dalam berbagai makanan
berprotein seperti daging, biji-bijian dan nernagai produk diary atau susu.
Penyakit ini jarang terjadi di Indonesia. Tetapi pada orang kulit putih, itupun
kejadiannya hanya satu per 15.000 orang. Bukan hanya aspartam, tapi juga segala
macam makanan yang mengandung fenilalanina termasuk nasi, daging dan produk
susu. Pada setiap produk yang mengandung aspartam harus diwaspadai bagi penderita fenilketonuria dengan membaca
cermat label pruduk yang mengandung fenilalanina.
http://zulliesikawati.wordpress.com/tag/aspartam/http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/02/21/benarkah-aspartam-tidak-aman-342375.html
Senin, April 22, 2013 | | 0 Comments
Langganan:
Postingan (Atom)